Widget HTML Atas

Free Download Ilana Tan Pdf

Goodreads Choice Awards 2021
Open Preview

See a Problem?

We'd love your help. Let us know what's wrong with this preview of The Star and I by Ilana Tan.

Thanks for telling us about the problem.

Friend Reviews

To see what your friends thought of this book, please sign up.

Community Reviews

 · 448 ratings  · 169 reviews
Start your review of The Star and I
yunia damayanti

HEAR....HEAR...HEAR...
I WAS TRYING... I WAS TRYING SO HARD TO FINISH THIS BOOK.
I'M BROKENHEARTED. I'M SAD. I'M A MESS.
SO, I WILL WRITE A REVIEW ABOUT THIS BOOK BASED ON MY "TORMENTED" HONEST EXPERIENCE.
NOT MEANT TO AGGRESSIVELY ATTACKING THE WRITER.

The Star and I bercerita tentang Olivia Mitchell, seorang aktris teater yang sedang berada di New York untuk pekerjaan, sekaligus mencari tahu tentang keberadaan orangtua kandungnya. Olivia, merupakan gadis yang ketika masih bayi sudah dititipkan ke


HEAR....HEAR...HEAR...
I WAS TRYING... I WAS TRYING SO HARD TO FINISH THIS BOOK.
I'M BROKENHEARTED. I'M SAD. I'M A MESS.
SO, I WILL WRITE A REVIEW ABOUT THIS BOOK BASED ON MY "TORMENTED" HONEST EXPERIENCE.
NOT MEANT TO AGGRESSIVELY ATTACKING THE WRITER.

The Star and I bercerita tentang Olivia Mitchell, seorang aktris teater yang sedang berada di New York untuk pekerjaan, sekaligus mencari tahu tentang keberadaan orangtua kandungnya. Olivia, merupakan gadis yang ketika masih bayi sudah dititipkan ke panti asuhan. Maka dari itu, ia penasaran dengan alasan mengapa orangtuanya meninggalkannya di tempat itu.
Dengan bantuan sahabat masa kecilnya, Rex Rankin, Olivia mulai mencari tentang masa lalunya dan juga berhasil mendapatkan jawaban-jawaban atas perasaan hatinya.

Jadi begini... *cough dramatically*
Saya membeli dan (rela) membaca buku ini karena saya; (1) terkesan dengan cover buku ini. Buku-buku Ilana Tan tidak pernah tidak bagus kalo soal sampul; dan (2) saya "agak" penasaran dengan ceritanya, karena buku ini terbit setelah sekian tahun Ilana Tan hiatus pasca terbitnya In a Blue Moon.
Jujur, saya pun baru membaca karya-karya Ilana Tan (ya.. saya sudah membaca hampir semua buku karya beliau) baru-baru ini dan terkesan dengan gaya penulisan beliau yang.... enak dibaca lah pokoknya. Khas aja gitu...
TAPI.... jika Anda membaca karya Ilana Tan berturut-turut dengan jeda waktu singkat seperti saya, pasti akan terasa jika pola penulisan buku beliau HAMPIR TIDAK ADA PERKEMBANGAN SAMA SEKALI. Maaf, mungkin saya terdengar jahat, tapi sebenarnya saya sedih.
The Star and I buku yang terbit 5 tahun setelah In a Blue Moon harusnya menyajikan sesuatu yang berbeda, minimal the growth of its plots/writings. Tapi, tetep aja.... Saya tidak menemukan hal yang greget .

Oke.... saya akan jelaskan letak di mana tidak ada perkembangan sama sekali.
1. Repetitive Details , untuk beberapa cerita dan buku, details memang aspek yang krusial, membantu pembaca mengerti suatu situasi tertentu, di tempat tertentu, dan ada signifikansinya terhadap perkembangan karakter dan plot. TAPI di buku ini, details menjadi suatu "bencana", mengapa? Karena details tersebut tidak membawa pengaruh apa-apa teradap dinamika cerita, karakter bahkan plot.
Saya berikan

salah satu contoh:
"Mereka berjalan menyusuri jalan setapak menembus taman dalam keheningan. Tangan Olivia masih berada dalam genggaman tangan kiri Rex yang hangat. Berusaha menyerap banyak kehangatan itu, tangan kiri Olivia juga memeluk lengan kiri Rex. Jika ia berpengangan pada Rex, ia mungkin tidak akan terseret di balik kabut kelabu tadi.
Dan, Anda akan banyak menemukan details seperti itu di buku ini, jujur saya pembaca selalu merasa seperti gemas dan gregetan. Saya selalu bergumam, "duh! gue ga butuh details kaya gini, ini buku kapan kelarnya sih? kapan ada konflik yang bikin serunya sih?"

2. insignificance the setting of places , kalau kalian setia membaca buku-buku dari Ilana Tan, pasti kalian gak asing dong dengan tempat-tempat Eropa dan Amerika yang memberikan kesan "mevvvvaaaahh" di setiap cerita Ilana Tan? Nah, di buku ini pun sama. Lokasi masih di New York, dengan Central Park..bla...bla..blaa.... tapi lagi-lagi, tempat mevvaaaahh tersebut hanya dekorasi untuk cerita di dalam buku. Kaya istilahnya....... "oke tempat ini keren, jadiin lokasi cerita, soal "depth research" tentang tempat ga penting, yang penting tempatnya keren, pembaca bisa bayangin New York dengan saljunya, Central Park dengan ranting-ranting kering waktu Musim Salju." Sudah. Titik.
There, saya merasakan hal ini sejak membaca Tetralogi 4 Musim. Tempat keren hanya dekorasi.

3. lack of character growth/developments , jika Anda (lagi-lagi) penggemar setia buku-buku Ilana Tan tentu tidak asing dengan karakter "cowok pendiam, mencintai dalam diam, misterius, dingin, tidak-suka-keramaian-hanya-suka-pada-cewek/karakter-tertentu", bukan? Nah, The Star and I ini juga tidak ada beda, kawan. Rex Rankin, namanya.
Bandingkan dengan Tatsuya Fujisawa, Nishimura Kazuto, dan Alex Hirano. Mereka tidak ada bedanya sama sekali.
Saya bukannya tidak suka dengan cowok dingin, misterius, diam-diam mencintai saya dengan dalam, bukan bun. Cuma kalo nulis buku, tokoh-tokohnya terus dideskripsikan dengan pola yang sama, apa tida bosan?

4. lack of plot dynamics , sebagai pembaca yang sudah melalang buana selama +-15 tahun, keadaan di mana merasa gusar dan meh ketika berusaha untuk membaca/melanjutkan buku yang diletakkan di meja adalah keadaan terburuk, dan bahkan bisa bikin mood ilang. Nah, itu yang saya rasakan ketika bit by bit berusaha untuk menyelesaikan buku ini. Tidak ada hal yang menarik dan bikin penasaran yang bikin saya untuk terus menatap buku ini dan cepat-cepat menghabiskannya. Dinamika konflik dan plot dari buku ini tidak berhasil membuat saya excited. Di mulai dari Olivia Mitchell menjadi seorang aktris broadway, bertemu Rex Rankin setelah 9 tahun berpisah, lalu berdua mencari orangtua kandung Olivia, hingga sampai momen-momen Olivia dan Rex ketika sedang bersama pun, saya tidak merasakan apa-apa. Saya gak marah...saya sedih.

Overall... saya tidak membenci buku ini, pun saya tidak menyukai buku ini. Opini saya, mungkin jika buku ini terbit 5 atau 6 tahun lebih awal dan bukan di tahun 2020 atau 2021, cerita ini akan "sedikit" masih lebih segar. Atau.. jika The Star and I terbit tidak lama setelah Sunshine Becomes You, mungkin masih akan terasa semliwir hati ini membacanya. Tapi, jika Ilana Tan terus-terusan menyajikan tipe cerita seperti ini, saya pun akan mundur dan kapok membaca karyanya, *bahkan saya sudah kapok setelah baca The Star and I ini* *tepok jidat*. Mungkin saya yang sudah terlalu tua dan harusnya tidak baca buku seperti ini. Entahlah.....

Akhir kata, peace out

...more
Fikriah Azhari
Jan 06, 2021 rated it really liked it
"Aku tidak mengerti kenapa kau baru mengeluh sekarang padahal kita sudah tidak bertemu selama sembilan tahun." - Olivia, halaman 180.

"Aku hanya berharap kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Yang bisa membuatmu gembira." - Rex, halaman 267.

Broadway nampaknya bukan hal baru lagi untuk pembaca Ilana Tan, terkhusus mereka yang telah membaca In a Blue Moon. Maka kali ini, bagaimana jika kita berkenalan dengan salah satu bintangnya?

***

Covernya cantik banget! Vibe-nya mirip In a Blu

"Aku tidak mengerti kenapa kau baru mengeluh sekarang padahal kita sudah tidak bertemu selama sembilan tahun." - Olivia, halaman 180.

"Aku hanya berharap kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Yang bisa membuatmu gembira." - Rex, halaman 267.

Broadway nampaknya bukan hal baru lagi untuk pembaca Ilana Tan, terkhusus mereka yang telah membaca In a Blue Moon. Maka kali ini, bagaimana jika kita berkenalan dengan salah satu bintangnya?

***

Covernya cantik banget! Vibe-nya mirip In a Blue Moon terus warnanya ngingetin sama cover pink Sunshine Becomes You. Aku senang sama gradasi warna langitnya, serta padatnya New York yang diilustrasikan melalui lalu lintas jalanan yang seakan berjalan begitu cepat.

Aku bisa bilang bahwa diksinya, penokohannya, flashback-nya, serta benang merahnya beneran khas Ilana Tan banget. Hal-hal yang nggak tahu kapan lagi bisa kita nikmati, maka dari itu, akan selalu dirindukan.

Pencarian jati diri disertai pertemuan kembali dengan cinta pertama.
Berbeda dari In a Blue Moon yang romance-nya kental, plot yang dijanjikan buku ini sudah tampil pada blurb-nya dengan permasalahan utamanya adalah Olivia (Ollie) yang ingin menelusuri orangtua kandungnya.

Maka sepanjang buku, pembaca diajak bertemu orang-orang yang bisa membantu. Fase ini alurnya cukup lambat dan butuh waktu lebih untuk menemukan titik terang. Namun tentu saja, penjelasan panjang yang disisipkan tidaklah sia-sia dan hadir bukan tanpa alasan. Kita akan sadar seiring berjalannya waktu.

Seakan-akan lagi ada di mini reunion.
Kayak mini reunion! Ilana Tan sering mengaitkan tokoh antar bukunya, menghadirkannya di buku lain, dan menjadikannya benang merah. Tentu saja dia nggak melewatkan kesempatan tersebut di buku ini. Hadirnya para tokoh dari buku sebelumnya sangat membantu karena beneran ningkatin rasa excited. Auto nyebut "hei! udah lama nggak ketemu!"

Aku menemukan beberapa adegan di In a Blue Moon yang kembali menampakkan diri di The Star and I—atau mungkin hanya sekadar tersebut, karena memang timeline-nya trilogi New York ini berjalan beriringan (yang juga berlaku untuk Sunshine Becomes You).

Ilana Tan jelas cerdas meramu plot dengan mengaitkan satu hal dengan hal lain tanpa menciptakan plot hole. Reaksiku: "Oh ternyata waktu itu tuh gini.."

Chemistry.
Rex ini talk less, act more. Tapi act-nya Rex di sini tuh bukan sesuatu yang menggebu. Bukan kayak Lucas di In a Blue Moon yang effort-nya kelihatan banget dan afeksinya dengan kata-kata tuh jalan terus. Perlakuannya Rex ini simple tapi manis, bisa dimengerti dan memang sedang dibutuhkan Ollie, yang juga berkesan buat keduanya. Sesuatu yang menghangatkan hati. Rex selalu berusaha ada untuk menenangkan. Meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Bagian favoritku di buku ini adalah Grand Central Holiday Fair ❄. Oh iya, aku juga sangat menikmati judul lagu yang disisipkan sepanjang cerita.

Ilana Tan mengajak pembacanya menduga-duga.
Aku akui buku ini tidak terlalu emosional di awal. Tapi menjelang akhir, ketika penyelesaian konflik telah terjadi, aku baru merasakan pedihnya. Akhir realistis dengan plot twist yang tidak terduga meskipun udah sempat curiga karena memang penjelasannya tuh seakan-akan nge-tease pembaca buat curiga. Sebenarnya lebih ke nggak habis pikir sih kalau Ilana Tan ngambil keputusan untuk milih orang itu.

The Star and I meninggalkan pesan bahwa kenyataan tidak selamanya berjalan seperti yang diharapkan, tapi kita tetap harus menerima dan yakin, sebagaimana kata Rex, bahwa semua akan baik-baik saja.

Overall, The Star and I berhasil berhasil menutup trilogi New York dengan cukup melegakan.

Buku favoritku di seri ini adalah In a Blue Moon, aku suka kisah manis yang ringan dan permainan emosi di buku itu. Tapi untuk male character, Rex Rankin langsung menjuarai posisi pertama tepat setelah debutnya di buku ini.

Setelah ini aku akan kembali menunggu buku baru dari Ilana Tan, yang meskipun butuh bertahun-tahun, aku harap nggak selama ini lagi hahaha.

Tentu saja aku akan merindukan Broadway, Ramses, A Piece of Cake, Jump Start, Riverside Drive, dan Small Steps. Serta berbagai kisah di bawah langit New York, yang saling menjalin benang merah tak kasat mata tanpa menyadari eksistensinya satu sama lain.

Pesan dariku untuk kalian yang sedang atau bakal baca buku ini: Perhatikan setiap detailnya, mana tahu bakal menyadari sesuatu yang tidak pernah terpikirkan dan terbayangkan sebelumnya, kan?

...more
Syifa
Jan 14, 2021 rated it it was ok
Sudah lama saya menjadikan karya-karya Ilana Tan sebagai comfort reads, bacaan yang saya nikmati di kala hati sedang gundah dan rindu akan cerita manis yang ringan. Namun entah mengapa yang satu ini rasanya...hambar.

Saya begitu terganggu dengan jalan cerita Clara. Rasanya seperti mengulang kembali formula Sophie-Lucas-Miranda di buku sebelumnya, In the Blue Moon. Setiap kali nama Clara disebut saya tidak tahan untuk berteriak, "fokus saja pada Ollie dan Rex!!!" Saya yakin akan lebih menikmati ji

Sudah lama saya menjadikan karya-karya Ilana Tan sebagai comfort reads, bacaan yang saya nikmati di kala hati sedang gundah dan rindu akan cerita manis yang ringan. Namun entah mengapa yang satu ini rasanya...hambar.

Saya begitu terganggu dengan jalan cerita Clara. Rasanya seperti mengulang kembali formula Sophie-Lucas-Miranda di buku sebelumnya, In the Blue Moon. Setiap kali nama Clara disebut saya tidak tahan untuk berteriak, "fokus saja pada Ollie dan Rex!!!" Saya yakin akan lebih menikmati jika plot ceritanya hanya terfokus pada dua hal saja; penelurusan orang tua kandung Olivia dan interaksi antara Ollie dan Rex. Interaksi mereka terasa sangat kurang, mengingat sudah sembilan tahun putus komunikasi. Setidaknya beri saya penjelasan lebih banyak tentang bagaimana mereka mengatasi sembilan tahun tersebut, atau beri saya lebih banyak flashback.

...more
Laili Muttamimah
Satu-satunya yang kusuka dari novel ini hanyalah subplot tentang orangtua kandung Olivia. Sisanya, cenderung datar dan masih menggunakan formula yang gitu-gitu aja. Jujur, kurang menikmati sejak In a Blue Moon, tapi berharap ada perubahan di sini. Sayangnya, harapannya belum tercapai.

Menanti karya Ilana Tan yang berani mengeksplor hal baru dan 'greget' seperti dulu kala :-)

Satu-satunya yang kusuka dari novel ini hanyalah subplot tentang orangtua kandung Olivia. Sisanya, cenderung datar dan masih menggunakan formula yang gitu-gitu aja. Jujur, kurang menikmati sejak In a Blue Moon, tapi berharap ada perubahan di sini. Sayangnya, harapannya belum tercapai.

Menanti karya Ilana Tan yang berani mengeksplor hal baru dan 'greget' seperti dulu kala :-)

...more
Tia Ayu Sulistyana
•recently read•

3.8/5 ⭐

•••

The Star and I bercerita tentang Olivia Mitchell aka Ollie yang memiliki satu misi sejak ia kecil, menemukan orang tua kandungnya. Misi ini hampir terwujud saat ia berhasil berkerja di New York sebagai aktris teater Broadway. Namun, ketika kontrak kerjanya segera berakhir dan ia harus kembali ke Inggris, penelusurannya belum juga membuahkan hasil. Hingga Rex Rankin, sahabatnya, muncul dihadapan Ollie menawarkan bantuan.

Where should I begin? The Star and I is one of my mo

•recently read•

3.8/5 ⭐

•••

The Star and I bercerita tentang Olivia Mitchell aka Ollie yang memiliki satu misi sejak ia kecil, menemukan orang tua kandungnya. Misi ini hampir terwujud saat ia berhasil berkerja di New York sebagai aktris teater Broadway. Namun, ketika kontrak kerjanya segera berakhir dan ia harus kembali ke Inggris, penelusurannya belum juga membuahkan hasil. Hingga Rex Rankin, sahabatnya, muncul dihadapan Ollie menawarkan bantuan.

Where should I begin? The Star and I is one of my most anticipated book releases of 2021. Sadly, as an avid fan of Ilana Tan, I've to admit that it didn't live up to my expectations. Perhaps because this is Ilana Tan's book after 5 years-long hiatus, so my expectations are too high.

Please keep in mind that I'm not saying I don't like it. I still enjoy Rex and Ollie's story, but I hope to get something new and different.

Just like Ilana Tan's other books, the writing style of this book is the same. It's such a page-turner with a light, detailed, and simple story although it's predictable.

Too bad, instead of the story of the search of Ollie's parents, I wish I could get even more of Rex and Ollie's romance. For someone as close as them who hasn't seen each other for 9 years, their interaction feels lacking. Tho I know for sure that their bonding is deep. It's quite sweet, but I can't feel butterflies in my stomach.

A lot of people falls for Rex Rankin right away. But for me, Rex couldn't beat Tatsuya Fujisawa and Nishimura Kazuto's charisma in my heart!

•••

#tiareadsbooks #tiawritesreviews

...more
Meiliana Kan
Jan 16, 2021 rated it really liked it
Setelah 5 tahun lamanya, akhirnya kesampaian juga untuk kembali menikmati novel terbarunya Ilana Tan. Dan aku langsung jatuh hati dengan gaya penulisannya yang deskriptif yang kurasa memang menjadi kekuatan gaya berceritanya Ilana Tan, terutama saat ia menceritakan tentang Broadway dan seluk beluk NYC. Aku seolah diajak masuk ke dalam cerita dan melihat-lihat Broadway dan NYC dengan mataku sendiri. Menyenangkan sekali rasanya karena membuatku mengingat kembali saat-saat aku menonton pertunjukan Setelah 5 tahun lamanya, akhirnya kesampaian juga untuk kembali menikmati novel terbarunya Ilana Tan. Dan aku langsung jatuh hati dengan gaya penulisannya yang deskriptif yang kurasa memang menjadi kekuatan gaya berceritanya Ilana Tan, terutama saat ia menceritakan tentang Broadway dan seluk beluk NYC. Aku seolah diajak masuk ke dalam cerita dan melihat-lihat Broadway dan NYC dengan mataku sendiri. Menyenangkan sekali rasanya karena membuatku mengingat kembali saat-saat aku menonton pertunjukan Broadway pertamaku, Hairspray.

Dari sisi cerita, aku akui kalau selama 1/3 buku aku merasa agak flat. Konfliknya sudah disebutkan di awal tapi aku belum mendapat keseruannya. Setelah hampir 1/2 buku aku baru dibuat penasaran sampai enggan menaruh novel ini sebelum tamat.(view spoiler)[ Alur ceritanya menarik tapi kurasa aku gak menemukan alasan kuat kenapa Ollie terus-menerus mencari orang tua kandungnya. Dan alasan kenapa Ollie dan Rex memutuskan hubungan selama 9 tahun kok rasanya anti klimaks. Tambahan lagi ada detail yang gak kejawab, alasan kenapa Rex ada di NYC 2 tahun sebelumnya. Padahal ku kiran ada sesuatu yang terkait dengan masa lalu Olivia. (hide spoiler)]

Biasanya aku menganggap alur cerita dalam sebuah buku adalah bagian krusial, tapi pengecualian untuk novel-novelnya Ilana Tan. Tentu saja, aku jauh lebih tertarik dengan kisah dua karakter utamanya, Olivia dan Rex. Karakter Olivia yang ceria dan dramatis kayak permen lollipop warna warni sementara karakter Rex yang dingin tapi manis ibarat ice cream cokelat mahal . Aku gak bisa berhenti senyum-senyum sendiri membaca kisah mereka. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

"Kuletakan hati di tangan kananmu..
Dan hidup di tangan kirimu.."
Cuma Ilana Tan yang bisa mengemas kisah romance bertabur kata-kata manis tapi jatuhnya gak cringe. Tapi, aku amat sangat berharap bisa membaca kisah Ollie dan Rex lebih banyak lagi. (view spoiler)[Kenapa novelnya harus selesai segera setelah mereka menyatakan perasaan mereka. Kenapa epilognya bukan menceritakan kisah mereka selanjutnya setelah mereka pulang ke London lalu Rex meminta izin pada orang tua Ollie. Kenapa? Kenapaa? Ya ampun aku jadi berimajinasi sendiri demi memuaskan hatiku yang masih ingin makan lebih banyak lagi cerita manis.. (hide spoiler)] Anw, aku bisa merasa sedikit relate dengan sikap pendiam Rex yang terlihat membosankan. Tidak banyak bicara, tidak suka keramaian, tidak suka jadi pusat perhatian, dan lebih suka bersuara lewat kata-kata.

Lalu, yang selalu terjadi setiap kali aku baca novelnya Ilana Tan adalah aku menemukan lagu-lagu baru yang aku sukai. Di novel ini aku jadi suka dengan lagu-lagu Broadway Daddy Long Legs.

Cerita The Star and I ini sangat bisa dinikmati dan kuharap aku gak perlu menunggu sekian lama lagi untuk membaca novelnya yang lain.

...more
Intan
Jan 16, 2021 rated it it was ok
Not gonna lie, I'm quite disappointed with Ilana Tan's new book.
Padahal sudah berharap begitu tinggi karena saya termasuk penggemar karya-karya Ilana Tan sebelumnya, bahkan rela begadang demi ikutan PO buku ini demi dapat tanda tangan ☹️

Walaupun premis yang disajikan hampir mirip dengan Sunshine Becomes You, The Star and I bagi saya tidak menyentuh sisi "angst" sama sekali yang sebelumnya saya dapatkan di Sunshine Becomes You.
Malah saya merasa karakternya sama sekali kurang digali, padahal ada 3

Not gonna lie, I'm quite disappointed with Ilana Tan's new book.
Padahal sudah berharap begitu tinggi karena saya termasuk penggemar karya-karya Ilana Tan sebelumnya, bahkan rela begadang demi ikutan PO buku ini demi dapat tanda tangan ☹️

Walaupun premis yang disajikan hampir mirip dengan Sunshine Becomes You, The Star and I bagi saya tidak menyentuh sisi "angst" sama sekali yang sebelumnya saya dapatkan di Sunshine Becomes You.
Malah saya merasa karakternya sama sekali kurang digali, padahal ada 300an halaman lebih untuk itu.
Terlalu banyak scene yang menurut saya bertele-tele, tanpa konteks dan esensi.

Momen bersama kedua tokohnya pun menurut saya tidak semanis karya-karya Ilana Tan dulu, dan bahkan cenderung cringe...
Buat saya yang hopeless romantic, penyampaian karakter kedua tokoh utama ga menampilkan kedalaman hubungan yang saya harapkan dari latar belakang mereka yang katanya sahabat sejak balita.
Bahkan ending nya terburu-buru, saya kaget ketika penyelesaiannya cuma begitu aja.

Semoga karya Ilana Tan selanjutnya ga semengecewakan ini, karena jujur saya kangen gaya tulisannya yang walaupun seperti terjemahan tapi entah kenapa romantis di kepala saya~ hahaha

...more
Lyssa
Feb 09, 2021 rated it it was ok
This review has been hidden because it contains spoilers. To view it, click here. Buku ini menceritakan tentang Ollie, seorang aktris broadway dari Inggris yang saat ini sedang bekerja di New York. Namun selain untuk bekerja, Ollie punya misi lain dengan kedatangannya di New York, yaitu mencari orang tua kandungnya. Dengan kontraknya yang akan segera habis, ia semakin gusar karena belum menemukan titik temu yang mengarahkannya kepada orang tuanya. Lalu tiba-tiba datang Rex, sahabat masa kecil Ollie yang akibat sebuah kesalahpahaman membuat hubungan mereka renggang, untuk memb Buku ini menceritakan tentang Ollie, seorang aktris broadway dari Inggris yang saat ini sedang bekerja di New York. Namun selain untuk bekerja, Ollie punya misi lain dengan kedatangannya di New York, yaitu mencari orang tua kandungnya. Dengan kontraknya yang akan segera habis, ia semakin gusar karena belum menemukan titik temu yang mengarahkannya kepada orang tuanya. Lalu tiba-tiba datang Rex, sahabat masa kecil Ollie yang akibat sebuah kesalahpahaman membuat hubungan mereka renggang, untuk membantu Ollie mencari orang tuanya. Dan disana lah cerita ini dimulai.

Sejujurnya secara keseluruhan, sinopsis dari buku ini sangat menarik dan menjanjikan. Saya sebagai penggemar karya Ilana Tan sudah menunggu buku ini sejak kali terakhir Ilana Tan merilis bukunya, sekitar 5 tahun yang lalu. Tapi sayang sekali ekspektasi saya terlalu tinggi.

Entah karena penulisan pada buku ini yang agak membosankan dibandingkan buku-buku yang lain, atau apa karena saya sudah cukup dewasa untuk melihat kekurangan-kekurangan yang sebelumnya tidak saya sadari ketika membaca buku-buku terdahulu. Tetapi, penulisan pada buku ini benar-benar membuat saya jengah. Ada banyak bahasa yang terlalu cringy dan berkali-kali saya harus memaksakan melanjutkan membaca kalimat demi kalimat. Beberapa hal, seperti aksi para tokoh dijelaskan dengan detail yang kurang penting sedangkan hal-hal seperti deskripsi tempat hanya dijelaskan sambil lalu. Saya lebih berharap jika penulis memilih untuk menjelajahi suasana tempat yang didatangi tokoh leboh dalam hingga membuat pembacanya bisa ikut hanyut. Tapi nyatanya saya tidak merasakan apapun ketika membaca novel ini.

Karakter Ollie dan Rex pada buku ini membosankan, dan seperti yang disadari pembaca buku yang lainnya, sifat mereka seperti copy paste dari tokoh-tokoh buku Ilana Tan lainnya. Yang berarti mereka hanyalah tokoh yang sama dengan nama yang berbeda. Yang paling menyebalkan adalah, karakter lain dalam buku ini juga nampaknya hanya muncul untuk membuat hubungan Ollie dan Rex menjadi lebih kompleks. Tidak ada character arc sama sekali yang sangat mengecewakan. Seperti ketika Ollie menghubungi ibu angkatnya setelah bertemu ibu kandungnya, saya berharap kita disuguhkan percakapan yang mendalam antara Ollie dan ibunya sehingga akhirnya ia menyadari bahwa keluarga yang sekarang ia miliki adalah yang benar-benar menyayanginya, kandung atau tidak. Tetapi hal itu hanya disebutkan dalam percakapan Ollie dan Rex untuk memperlihatkan betapa perhatiannya Rex kepada Ollie.

Yang paling mengecewakan bagi saya adalah plotnya. Saya tahu genre novel ini adalah romansa, tetapi seakan-akan hal lain yang menarik dalam novel ini hanya sekedar menjadi intermezzo saja, cara untuk membuat hubungan Ollie dan Rex menjadi lebih erat. Padahal apabila dilihat-lihat, satu-satunya masalah antara mereka berdua adalah kesalahpahaman di masa lalu yang bisa diselesaikan apabila mereka mau saja bicara seperti orang dewasa yang sesuai dengan umur mereka. Namun kesalahpahaman itu harus diseret di sepanjang novel, lalu begitu akhirnya kesalahpahaman itu diselesaikan, begitu juga selesainya novel tersebut. Meninggalkan hal-hal lain yang bisa lebih digali menggantung begitu saja. Dari sinopsis, saya mengira bahwa pencarian orang tua Ollie akan jadi mainplit novel ini, tapi rasanya itu hanyalah subplot sementara kesalahpahaman yang tidak jelas itu adalah plot utamanya. Jujur begitu selesai membaca novel ini, saya ditinggalkan dengan aftertaste yang sangat tidak enak.

Walaupun begitu, buku ini cukup ringan apabila anda ingin membaca tanpa banyak berpikir. Terutama apabila anda juga penggemar Ilana Tan. Tetapi apabila ingin jujur, ini bukanlah buku yang akan saya rekomendasikan kepada orang lain.

Personal rating: 2/5

...more
Autmn Reader
Feb 25, 2021 rated it really liked it
Cerita ini kerasa beda sama cerita Ilana Tan yang sebelumnya karena punya fokus yang beda. Maksudnya, ada misi yang harus dijalani gitu, lho. Nggak cuman seputar romance aja gitu, lho.

•Pros•

Nggak perlu diragukan lagi deh kalau ceritanya masih kalem kayak yang lain. Masih bikin senyum sendiri dan adegan kecil-kecil juga sweet.

Nah, aku juga suka karena di sini ada fokus lain. Pencarian orangtua kandung Olivia ini aku suka proses dan hasilnya. Maksudku dengan hasil tuh adanya hubungan sebab-akiba

Cerita ini kerasa beda sama cerita Ilana Tan yang sebelumnya karena punya fokus yang beda. Maksudnya, ada misi yang harus dijalani gitu, lho. Nggak cuman seputar romance aja gitu, lho.

•Pros•

Nggak perlu diragukan lagi deh kalau ceritanya masih kalem kayak yang lain. Masih bikin senyum sendiri dan adegan kecil-kecil juga sweet.

Nah, aku juga suka karena di sini ada fokus lain. Pencarian orangtua kandung Olivia ini aku suka proses dan hasilnya. Maksudku dengan hasil tuh adanya hubungan sebab-akibat dan penyelesaiannya. Emang bagian ini sih yang paling menarik, menurutku.

Aku juga suka karena di buku ini kek menutup New York Series karena di sini jadi keungkap semua masa lalu Mia-Sophie-Olivia, wkkw. Walaupun cuman dugaan, kupikir pasti ada sebabnya kenapa dibikin gini, ๐Ÿ˜‚

•Cons•

Untuk yang baca ceritanya berurutan dari SiS sampe The Star and I, nggak ada perkembangan, wkwk. Maksudnya, tulisannya masih gitu-gitu aja. Pattern-nya udah ketebak. Makanya yang menarik di sini ya bukan Olivia-Rex, tapi nyari ortu Olivia.

Karakternya Bland. Nggak ada yang bikin terkesan gitulah. Dan menurutku ada satu karakter yang nggak penting. Sub-plot Clara. Itu kalau diilangin juga nggak memengaruhi cerita. Sayang, sih. Sub plot Clara padahal bisa diganti ama momen Rex-Olivia biar lebih banyak. ๐Ÿ˜‚

...more
Lia Agustin
Feb 19, 2021 rated it it was amazing
Seperti biasa, novel Ilana Tan selalu the best. Sederhana namun sangat berkesan di hati :)
Stefanie Sugia
"Adakalanya orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan."
Setelah sekian lama, akhirnya Ilana Tan kembali menerbitkan buku baru! Tanpa pikir panjang, aku langsung memutuskan untuk membeli dan membacanya karena Ilana Tan adalah salah satu penulis lokal favoritku. Beberapa orang temanku pun juga langsung memesan buku ini saat tahu buku The Star and I ini terbit. Aku memulai buku ini dengan ekspektasi yang cukup tinggi karena biasanya tulisan Ilana Tan selalu berhas
"Adakalanya orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan."
Setelah sekian lama, akhirnya Ilana Tan kembali menerbitkan buku baru! Tanpa pikir panjang, aku langsung memutuskan untuk membeli dan membacanya karena Ilana Tan adalah salah satu penulis lokal favoritku. Beberapa orang temanku pun juga langsung memesan buku ini saat tahu buku The Star and I ini terbit. Aku memulai buku ini dengan ekspektasi yang cukup tinggi karena biasanya tulisan Ilana Tan selalu berhasil untuk memukauku. Oleh karena itu, aku cukup sedih karena akhirnya aku tidak menikmati buku ini sebaik yang aku harapkan ๐Ÿฅบ.

Seperti buku Ilana Tan sebelumnya yang berjudul In a Blue Moon , buku ini juga ditulis dengan latar belakang kota New York—terutama di daerah Broadway, karena karakter utama dalam buku ini bekerja dalam dunia teater musikal. Ada dua hal yang menjadi bagian dari alur cerita dalam kisah The Star and I, yang pertama adalah tentang Olivia yang berusaha mencari orangtua kandungnya, dan yang kedua adalah hubungan antara Olivia dengan Rex—sahabat masa kecilnya. Alur ceritanya sebetulnya cukup sederhana dan klise, tapi biasanya Ilana Tan selalu berhasil membuat sebuah alur yang biasa jadi berkesan. Sayangnya, aku kurang bisa merasakan chemistry antara Olivia dan Rex dalam buku ini ๐Ÿ˜•, sehingga aku tidak terlalu peduli apakah mereka akan berakhir bersama atau tidak (walaupun sebenarnya sudah sangat bisa ditebak akhirnya akan seperti apa sejak awal).

"Ia tahu bayangan gelap dari masa lalunya tidak akan pernah hilang. Namun, ia tidak akan memandang ke belakang. Mulai sekarang, ia hanya akan memandang ke depan. Dan ia akan baik-baik saja."
Secara keseluruhan, aku merasa kisah The Star and I ini cenderung terasa datar dari awal hingga akhir. Pencarian orangtua kandung Olivia pun tidak begitu mendorong rasa penasaranku. Tapi setidaknya, perjumpaan Olivia dengan orangtua kandungnya bukanlah sesuatu yang klise dan aku bisa bersimpati dengan alasan mengapa ia meninggalkan Olivia di panti asuhan sejak bayi. Aku rasa itu adalah satu-satunya bagian yang berhasil menggugah emosiku; karena aku membayangkan bagaimana rasanya jika aku yang berada dalam posisinya sewaktu itu. Selain itu, ada beberapa karakter pendukung dalam buku ini yang aku rasa perannya tidak cukup berarti dalam perkembangan alur cerita, sehingga aku sempat mempertanyakan keberadaan mereka. Pada akhirnya, saat aku selesai membaca dan menutup buku ini, tidak ada kesan berarti yang tertinggal di dalam pikiranku ๐Ÿ˜ญ

Meskipun aku merasa kecewa dengan buku yang diterbitkan oleh Ilana Tan kali ini, aku tetap bisa menikmati penulisannya yang mengalir dengan baik—aku hanya mengharapkan alur cerita atau karakter yang lebih menarik ๐Ÿ™ˆ. Setelah membaca buku ini, aku tidak tahu apakah aku akan tetap terus membaca karya Ilana Tan yang selanjutnya. Mungkin ke depannya kalau Ilana Tan menulis buku baru, aku akan menunggu dan melihat ulasan yang ditulis oleh orang lain baru memutuskan akan membacanya atau tidak ๐Ÿ˜„. Semoga aku bisa kembali menemukan novel-novel Indonesia yang berhasil memikat hatiku seperti dulu ๐Ÿ’–.

Baca review selengkapnya di:
http://www.thebookielooker.com/2021/0...

...more
Magdalena Rina
Agak kecewa sih sama penantian panjang ini...kurang greget, terlalu datar, kurang manis seperti halnya karya2 Ilana Tan selama ini. Tpi AKU AKAN TETAP menunggu karya selanjutnya ❤.
Yunita Taman
Jan 11, 2021 rated it really liked it
Buku yang ditulis dengan sangat baik dan detailnya bagus, berasa real sekali suasana yang dibangun penulis buat kita masuk ke cerita. Walaupun bahasanya persis novel terjemahan, tetap kita bisa melihat kesederhanaan dalam kalimatnya seperti di novel teenlit lokal.

Mengisahkan pencarian Olivia akan ibu kandung yang telah meninggalkannya di depan panti asuhan. Juga tentang sahabat sekaligus cinta pertama yang sudah dikenalnya sejak balita, Rex Rankin yang tiba-tiba hadir seolah hendak menyatukan ke

Buku yang ditulis dengan sangat baik dan detailnya bagus, berasa real sekali suasana yang dibangun penulis buat kita masuk ke cerita. Walaupun bahasanya persis novel terjemahan, tetap kita bisa melihat kesederhanaan dalam kalimatnya seperti di novel teenlit lokal.

Mengisahkan pencarian Olivia akan ibu kandung yang telah meninggalkannya di depan panti asuhan. Juga tentang sahabat sekaligus cinta pertama yang sudah dikenalnya sejak balita, Rex Rankin yang tiba-tiba hadir seolah hendak menyatukan kembali hati yang pernah terpisahkan membuat Olivia kebingungan Akan perasaan yang pernah dipendamnya.

Kisahnya khas Ilana Tan, manis-manis kembang gula, kejutannya juga pas hanya saja sebagai pembaca dewasa aku berharap romancenya lebih banyak dan gejolaknya lebih terasa, jadi buat seleraku agak sedikit datar namun aku gak bisa mengingkari kalau dari segi penulisan novel ini bagus banget.

...more
Desti Astiani
Jan 17, 2021 rated it really liked it
Aku mendapatkan 3 pesan yang ngena banget dari cerita ini, yaitu:
1. Seberapa lama dan seerat apapun persahabatan yang sudah terjalin tidak menjamin akan terhindar dari kesalahpahaman, maka dari itu penting banget untuk terus saling berkomunikasi.
2. Ketika kehadiran seseorang tidak pernah diinginkan oleh satu orang akan ada orang lain yang merasa beruntung atas kehadiran seseorang tersebut.
3. Dan kita tidak bisa menyenangkan hati semua orang.
Utha
Jun 03, 2021 rated it it was ok
Masih ada sentuhan Ilana, tapi terbaca kayak draf: banyak detail gak jelas, banyak karakter yang gak "grow", bahkan penggerak plotnya dieksekusi melempem. Atau mungkin diagung-agungkan karya "laku", makanya agak kendor ya filternya? Wkwk. Soalnya beda banget sama karya sebelumnya. Aku kadang malas banget baca dialog atau narasi kalau karakter utamanya pada ngobrol. Penginnya buru-buru di bagian pas nyari ibu kandung aja. Itu pun dilambat-lambatin (padahal "kebetulan"-nya juga cringe). Entahlah.

J

Masih ada sentuhan Ilana, tapi terbaca kayak draf: banyak detail gak jelas, banyak karakter yang gak "grow", bahkan penggerak plotnya dieksekusi melempem. Atau mungkin diagung-agungkan karya "laku", makanya agak kendor ya filternya? Wkwk. Soalnya beda banget sama karya sebelumnya. Aku kadang malas banget baca dialog atau narasi kalau karakter utamanya pada ngobrol. Penginnya buru-buru di bagian pas nyari ibu kandung aja. Itu pun dilambat-lambatin (padahal "kebetulan"-nya juga cringe). Entahlah.

Just 2.

...more
ABO
Jan 06, 2021 rated it liked it
Langsung bisa diselesaikan dengan cepat, sampe bela-belain saya baca di sela-sela jam makan siang kantor x)). Dari awal baca udah berasa banget kekhasan Ilana Tan-nya.
Ceritanya manis banget, tapi agak kurang greget, mungkin salah saya yang terlalu berekspektasi macam-macam. Setidaknya masih bisa dinikmati.
Saya suka dengan penyelesaian konflik di endingnya yang nggak jatuh klise. Not bad lah untuk mengobati kerinduan akan tulisan Ilana Tan.
Alfa Sayyidah Sulkhan
"Jalani saja hidup yang kaumiliki sekarang."
.
Well, seperti yang diduga Ilana Tan akan memberikan kisah "drama". Yap, dramatis sekali bukan setiap novel buatannya? Dramatis bukan berarti jelek juga
.
Saat heboh PO novel ini, aku berusaha keras untuk tidak tergoda karena aku takut aja gak sesuai seleraku. Dan ya, bukannya gak selera sih tapi jika disuruh memilih aku memilih novel Ilana Tan lainnya.
.
Awal-awal waktu baca entah kenapa bosan, menurutku agak berbelit dan aneh. 9 tahun tak ketemu, ketika
"Jalani saja hidup yang kaumiliki sekarang."
.
Well, seperti yang diduga Ilana Tan akan memberikan kisah "drama". Yap, dramatis sekali bukan setiap novel buatannya? Dramatis bukan berarti jelek juga
.
Saat heboh PO novel ini, aku berusaha keras untuk tidak tergoda karena aku takut aja gak sesuai seleraku. Dan ya, bukannya gak selera sih tapi jika disuruh memilih aku memilih novel Ilana Tan lainnya.
.
Awal-awal waktu baca entah kenapa bosan, menurutku agak berbelit dan aneh. 9 tahun tak ketemu, ketika ketemu benar canggung, tapi kek lenyap gitu aja? Aku rasa aneh meski diceritakan mereka sebelumnya tiap hari ketemu.
.
Lalu setelah "yaudahlah ya", waktu muncul si detektif sudah mulai mengalir nyaman alurnya. Jujur, waktu baca kisah Ollie yang diadopsi ini sedikit mengingatkanku dengan Mia Clark. Eeerr... agaknya aku banyak spoiler ups!
.
Biasanya kisah cinta teman masa kecil, cowok tsundere, adalah hal-hal lemah buatku. Aku mudah jatuh hati dengan kisah begitu tapi jujur saat baca ini aku tidak begitu berbunga-bunga. Aku suka, ada bagian yang aku merasa mereka manis tapi ya udah gitu doang gak sampai bikin aku gemas gitu.
.
Well, sesungguhnya kisahnya emang gak gemas fokusnya lol. Dan mungkin, aku merasa agak skeptis karena aku gak paham dengan jalan pikirannya Olivia aja sih. Bisa jadi karena hatiku batu jadi kek andai aku di posisi Olivia aku tak akan melakukan hal sama.
.
Tapiiiiiiiii, semua bukan berarti jelek. Ulasan teman-teman bookstagrammer cukup bagus untuk buku ini. Ada yang suka banget juga. Aku berhasil baca sampai akhir dan cepet banget juga bukti buku ini sebenarnya bikin penasaran~~
...more
Putri Kencana
Nggak se-wow karyanya yang 4 musim. Bisa dinikmati tapi sedikit kecewa๐Ÿ™„
Ann
May 29, 2021 rated it it was amazing
wow! dengan gaya khas milik Ilana Tan, aku pribadi merasa senang menikmati setiap alur yang disuguhkan. rasanya seperti kembali nostalgia ke gaya menulisnya yang khas. ceritanya lembut dan hangat di hati. entah kenapa aku (lebih) suka novel terbaru nya ini!! dari perspektif pribadi buku ini bisa mewakili perasaan ku hahaha atau mungkin sang penulis seperti cenayang(?) entahlah hehehhee๐Ÿ˜‚ happy reading! buku ini recommended untuk genre romance <3
Nining Sriningsih
kyaaaaa..
berasa udah luamaaaaa banget nggak baca cerita romance..
dan udah jarang baca buku krn racun drakor..
XD

ehmm..
B aja sich buat q, yaaach walaupun ada adegan so sweet'y juga sich..
tapi nggak semanis In The Bluemoon..
entahlah, emank karena lebih suka cerita fantasi / mystery, baca ini jadi B aja..
:p

kyaaaaa..
berasa udah luamaaaaa banget nggak baca cerita romance..
dan udah jarang baca buku krn racun drakor..
XD

ehmm..
B aja sich buat q, yaaach walaupun ada adegan so sweet'y juga sich..
tapi nggak semanis In The Bluemoon..
entahlah, emank karena lebih suka cerita fantasi / mystery, baca ini jadi B aja..
:p

...more
Elisabeth Beatrice
Final Review~⁣

"Adakalanya, orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan." - Pg. 249⁣

#TheStarandI adalah kisah Olivia yang berada di New York tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga mencari orangtua kandungnya. Namun, yang ia temukan adalah Rex Rankin, cinta pertama sekaligus sahabat masa kecilnya.⁣
.⁣
.⁣
"Kau... Kau adalah segalanya bagiku." - Pg. 332⁣

⁣Pertama, aku seneng banget karena akhirnyaaaaa setelah sekian lama, kak Ilana rilis karya baru. Seperti biasa aku sel
Final Review~⁣

"Adakalanya, orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan." - Pg. 249⁣

#TheStarandI adalah kisah Olivia yang berada di New York tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga mencari orangtua kandungnya. Namun, yang ia temukan adalah Rex Rankin, cinta pertama sekaligus sahabat masa kecilnya.⁣
.⁣
.⁣
"Kau... Kau adalah segalanya bagiku." - Pg. 332⁣

⁣Pertama, aku seneng banget karena akhirnyaaaaa setelah sekian lama, kak Ilana rilis karya baru. Seperti biasa aku selalu suka tulisan beliau yang mengalir banget.⁣
Nah, #TheStarandI ini berkisah di New York yang menurutku menjadi salah satu daya tarik utama selain dunia teater dan broadway yang dikemas apik dan dijabarkan dengan baik di sini.⁣

Selain itu, of course soal Ollie dan Rex dong. Kisah romansa mereka memang nggak terlalu ditonjolkan di sini, namun interaksi mereka manis banget dan somehow membuat semuanya terasa balance. Apalagi dengan segala keruwetan yang terjadi saat pencarian orangtua kandung Ollie yang panjang dan sarat emosi.⁣
Rex dan Ollie ini gemesin banget. Cara mereka menyelesaikan masalah sesuatu banget. Belum lagi, Rex yang selalu berada di samping Ollie dan hanya menatap Ollie itu bikin hatiku sukses meleleh! (Mau satu yang model Rex please! ๐Ÿฅบ)⁣

#BookReview #ElReview

...more
Yonea Bakla
The Star And I adalah buku ketiga dalam trilogy New York setelah Sunshine Becomes You (2012) dan In a Blue Moon (2015).

Olivia Mitchell, aktor teater dari Inggris yang mengambil pekerjaan di New York demi mencari orang tua kandungnya. Ollie diadopsi pasangan Mitchell dari Madeline West Home for Children dan melewatkan masa kecil bahagia di Glaslow, Skotlandia.

Kontrak Ollie habis pada bulan Januari, tapi pencariannya belum membuahkan hasil. Lalu, tiba-tiba sahabat masa kecilnya, Rex Rankin datang

The Star And I adalah buku ketiga dalam trilogy New York setelah Sunshine Becomes You (2012) dan In a Blue Moon (2015).

Olivia Mitchell, aktor teater dari Inggris yang mengambil pekerjaan di New York demi mencari orang tua kandungnya. Ollie diadopsi pasangan Mitchell dari Madeline West Home for Children dan melewatkan masa kecil bahagia di Glaslow, Skotlandia.

Kontrak Ollie habis pada bulan Januari, tapi pencariannya belum membuahkan hasil. Lalu, tiba-tiba sahabat masa kecilnya, Rex Rankin datang untuk membantu.

Setelah 5 tahun Ilana Tan hiatus, tentu saja aku sangat excited mendapat kabar #TheStarAndI akan terbit.

Tapi sayang sekali, aku kesulitan masuk ke ceritanya di bagian awal. Padahal baru saja baca ulang In a Blue Moon beberapa waktu lalu.

Timeline The Star and I ini sama dengan kedua buku sebelumnya, dengan setting musim dingin di New York. Tentu saja jarak waktu terbit 5 tahun membuatku bertanya-tanya, "hal baru apa yang akan aku dapat dari buku ini?"

Jujur saja, aku kurang suka dengan tema yang diangkat:
1. Mencari orang hilang yang tidak ingin ditemukan
2. Salah paham dengan sahabat sehingga perang dingin (for 9 years?๐Ÿคท‍♀️)

Ilana Tan masih menggunakan Pov 3 seperti novel sebelumnya. Kali ini bergantian Ollie, Rex, dan bahkan Robert Ramford, detektif yang disewa untuk menangani kasus ini. Diselingi dengan flash back scene yang gak penting-penting amat, terutama di bagian awal bikin aku bosan dan pengen segera tau plot twistnya. ๐Ÿ™„

Tokohnya super banyak dan gak terlalu punya peran signifikan. Well, di sini kita akan ketemu lagi dengan David King (teman Lucas Ford), Nicholas Li (teman Sophie) dan restoran Eastern Sea.

Chemistry Ollie dan Rex juga kurang terasa. Lebih tepatnya terasa canggung setelah tidak bertemu selama 9 tahun.

Lalu, ada yang baru gak?
Gak ada. Writing style tetap sama. Karakter tokoh juga mirip-mirip. Ollie yang ceria mirip Tara Duppont (Autumn in Paris) dan tokoh cowoknya masih introvert seperti yang sudah-sudah.

Dari Trilogy New York ini, favoritku tetap In a Blue Moon.

Rating: 3/5๐ŸŒŸ

Ps: aku masih tetap nunggu buku selanjutnya. Kuharap ada hal baru yang kudapat dengan tema yang lebih fresh. ๐Ÿ‘Œ๐Ÿป

...more
Lelita P.
3,5 bintang.

Saya nggak ingat kapan mulai baca ini--saya bikin di sini tanggal 27 Maret karena sepertinya saya mulai baca akhir Maret. Itu saya baca sampai halaman 88, dan baru dilanjut lagi beberapa hari lalu. Untungnya pembacaan yang sekarang bisa selesai.

Kenapa ketunda lama? Yaaa soalnya sempat nggak mood baca romens. Waktu itu lagi riset dengan nontonin shonen anime, nyari-nyari thrill dari petualangan fantasi. Jadi ... bye bye romance. Apalagi buku ini juga bukan tipe novel yang ceritanya me

3,5 bintang.

Saya nggak ingat kapan mulai baca ini--saya bikin di sini tanggal 27 Maret karena sepertinya saya mulai baca akhir Maret. Itu saya baca sampai halaman 88, dan baru dilanjut lagi beberapa hari lalu. Untungnya pembacaan yang sekarang bisa selesai.

Kenapa ketunda lama? Yaaa soalnya sempat nggak mood baca romens. Waktu itu lagi riset dengan nontonin shonen anime, nyari-nyari thrill dari petualangan fantasi. Jadi ... bye bye romance. Apalagi buku ini juga bukan tipe novel yang ceritanya menghentak dari awal dan bikin terhanyut nggak mau lepas.

Tapi akhirnya saya kembali melanjutkan buku ini. Bukan karena mood baca romansa sudah kembali, melainkan karena Ilana Tan ini termasuk novelis yang semua karyanya saya baca sejak SMP--bahkan ketika Tetralogi 4 Musim-nya itu belum terbit semua. Dengan kata lain, saya familier dengan tulisan Ilana Tan sehingga nggak butuh waktu lama untuk masuk ke ceritanya, nggak perlu menyesuaikan diri lagi karena sudah hafal dengan gayanya.

Novel ini Ilana Tan banget dengan segala ciri khasnya, tapi di sisi lain, ada sesuatu yang baru di sini. Dalam buku ini, Ilana Tan mengambil trope yang sebelumnya belum pernah dia ambil: childhood friends to lovers. Semua buku dia sebelumnya nggak ada yang memakai trope ini ( In a Blue Moon nggak bisa dibilang childhood friends!). Trope yang biasa dia pakai adalah strangers to lovers yang diawali dengan meet-cute (atau mungkin nggak "cute", yang jelas sih "meet"), lalu 3/5 buku dihabiskan dengan pembangunan chemistry. Ya iyalah, namanya awalnya "strangers", tentu saja si calon pasangan ini butuh perjalanan untuk saling mengenal.

Nah, di buku ini, nggak demikian. Berhubung si Ollie dan Rex ini teman masa kecil, pembangunan chemistry itu nggak perlu-perlu amat. Wong udah kenal, buat apa lagi chemistry-nya dibangun? Alhasil di buku ini banyak flashback yang menunjukkan betapa deep hubungan Ollie dan Rex sejak kecil sampai sekarang.

Di tangan Ilana Tan, trope "childhood friends to lovers" itu dieksekusi dengan baik. Seperti biasa Ilana Tan selalu bisa meramu ide yang tidak baru menjadi sesuatu yang asyik dibaca. Si Ollie dan Rex ini udah saling naksir sejak dulu, tapi pas SMA ada kesalahpahaman yang bikin mereka akhirnya nggak saling bicara selama sembilan tahun. Habis itu mereka ketemu lagi dan itulah cerita novel ini.

Secara logika, kalau dua orang yang dekaaaaaat banget sempat lost contact karena peristiwa yang nggak mengenakkan, pasti waktu ketemu lagi rasanya canggung kan ya. Dan umumnya bakal susah untuk mengembalikan hubungan seperti dulu. Nah, bagi saya, kecanggungan antara Ollie dan Rex itu sangat kurang kerasa. Kayak ... gampang banget gitu, mereka pick up where they left off. Sembilan tahun itu bukan waktu yang sebentar, lho. Lama banget malah. Kok gampang banget nyambung laginya. Apa karena masing-masing bucin terpendam, ya?

Atau mungkin karena mereka berdua langsung dihadapkan dengan masalah pencarian orang tua kandung Ollie. Saya suka nih bagian ininya. Seru. Mengisi kekosongan bagian "pembangunan chemistry" di novel-novel Ilana Tan lain (seperti yang sudah saya katakan di atas, chemistry Ollie dan Rex udah nggak perlu dibangun lagi, cukup ditunjukkan dari memori aja). Dan karena ada drama detektif kecil-kecilan ini, ceritanya jadi terasa nggak pure romance. SAYA SENANG huhu. Kayak lebih berisi jadinya. Seru juga diikutin, bikin penasaran. Kenyataan pas terungkap pun nggak terduga.

Terus ... karena terkesan nggak pure romance, hubungan Ollie dan Rex ini terasa manis tapi nggak bikin eneg. Mereka lebih kayak partner dalam arti sebenarnya. Saling dukung, kerja sama, saling bergantung, saling percaya, saling menjadi support system satu sama lain. Hubungan mereka--karena emang udah deep dari kecil--terasa sangat sehat dan menyenangkan dibaca. Apalagi--sebagaimana romansa khas Ilana Tan--mereka sopan bangeeeettt. Latar tempat boleh New York, tapi ini bukan western urban romance. Nggak ada tuh skinship berlebihan, bahkan pernyataan cintanya aja smooth dan indah banget meski tanpa kata-kata "I love you".

Yang khas Ilana Tan lagi dari novel ini adalah gaya bahasanya. Deskripsinya masih Ilana Tan banget, sederhana tapi pas. Dialog-dialognya sangat English--setiap membaca suatu dialog, otak saya semacam otomatis menerjemahkannya ke bahasa Inggris haha. Susunan kata dan frasa yang digunakan English banget soalnya.

Terus saya juga suka bagaimana Ilana Tan masih sangat memperhatikan detail teknis dalam tulisannya. Misalnya, ketika lagi POV orang ketiga Olivia, narasinya akan menggunakan kata ganti "Olivia" untuk menceritakan Olivia. Tapi, saat giliran POV orang ketiga Rex, narasinya akan menggunakan kata ganti "Ollie" untuk menceritakan Olivia, berhubung Rex memandang dan memanggil Olivia sebagai Ollie, Ollie-nya.

Hal lain yang saya sukai dari novel ini adalah segala hal tentang teater musikal. Saya punya mimpi untuk bisa menonton pertunjukan Broadway dan West End secara langsung suatu hari nanti (aamiin), jadi membaca cerita yang menyinggung kehidupan aktor musikal yang pentas di sana rasanya menyenangkan. Meskipun porsi itunya nggak terlalu besar karena bukan fokus utama cerita, saya tetap merasa senang setiap bagian-bagian itu muncul.

Overall, this is a good read. Cocok buat yang nyari romansa ringan berlatar luar negeri yang bacanya bisa disambi-sambi.

...more
Rosy Tandean
I'm still mixed on how I felt about this book. Ilana Tan's writing was still lovely but the story fell a bit flat and very predictable compared to the previous books she has ever written. Age can't lie, this sort of contemporary romance is not my thing anymore. *shrugs* I'm still mixed on how I felt about this book. Ilana Tan's writing was still lovely but the story fell a bit flat and very predictable compared to the previous books she has ever written. Age can't lie, this sort of contemporary romance is not my thing anymore. *shrugs* ...more
Maria Gracella
"Adakalanya orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan."

-----------

Bisa dibilang, Ilana Tan adalah salah satu penulis lokal favoritku. Pertama kali baca karyanya yang Summer in Seoul, aku langsung jatuh cinta dan mengikuti semua buku-bukunya yang lain. Aku bahkan sering banget re-reads Spring in London, karena emang sesuka itu sama yang satu ini. Makannya sewaktu dengar Ilana Tan mengeluarkan buku baru setelah 5 tahun hiatus, i was super excited!

The Star and I berc

"Adakalanya orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan."

-----------

Bisa dibilang, Ilana Tan adalah salah satu penulis lokal favoritku. Pertama kali baca karyanya yang Summer in Seoul, aku langsung jatuh cinta dan mengikuti semua buku-bukunya yang lain. Aku bahkan sering banget re-reads Spring in London, karena emang sesuka itu sama yang satu ini. Makannya sewaktu dengar Ilana Tan mengeluarkan buku baru setelah 5 tahun hiatus, i was super excited!

The Star and I bercerita tentang Olivia Mitchell (Ollie), seorang aktris teater dari Inggris yang sedang mendapat pekerjaan di Broadway, New York. Ia memanfaatkan kesempatan itu sekaligus untuk mencari orang tua kandungnya. Tapi, hingga kontrak kerjanya hampir berakhir, usahanya masih belum juga membuahkan hasil. Hingga akhirnya Ollie bertemu lagi dengan sahabat masa kecil sekaligus *uhuk* cinta pertamanya, Rex Rankin, yang menawarkan bantuan.

Aku selalu suka sama gaya berceritanya Ilana Tan. Selalu enak dibaca, indah, ringan, dan bikin adem gimana gitu. Sama kayak di The Star and I ini, aku sangat menikmati penulisannya. Walau jujur, aku bisa dibilang cukup kecewa sama buku ini. Entah kenapa rasanya kok....hambar banget. Mulai dari plot, karakter, konflik, dan interaksi antar tokohnya nggak ada yang bikin aku greget gimana. Penokohannya mirip sama buku-buku sebelumnya, sama sekali nggak ada yang baru. Chemistry Ollie dan Rex juga kurang terasa. I mean, setelah 9 tahun putus komunikasi, semudah dan sesingkat itukah yang dibahas?

Tapi aku suka sama moment-moment flashback mereka, walaupun cuman ada sedikit. Entah kenapa lebih terasa aja gitu chemistry dan kedekatannya. Dan covernya, ya ampun cantik banget nggak sih? ๐Ÿ˜

So yeah, secara keseluruhan, this book was a pretty okay read.

...more
ayta
Jan 20, 2021 rated it it was ok
This review has been hidden because it contains spoilers. To view it, click here. *"We Are the Champions" playing in the background*

FINALLY!!! FINALLYYYYYY!!!!

Aku tandai sebagai spoiler karena reaksi ku bisa saja membuat aku nggak sengaja ngasih spoiler

Berhari-hari aku mikirin salah aku apa ya kok nggak bisa menikmati bukunya seperti yang aku harapkan. Mau DNF tapi kok ya sayang karena sampe ikut lomba rebutan jatah PO sampai jam 12 malem..

Tapi ternyata mungkin jawaban dari kebingunganku adalah karena aku udah tumbuh dewasa alias udah nggak kebiasa baca buku percintaan khas I

*"We Are the Champions" playing in the background*

FINALLY!!! FINALLYYYYYY!!!!

Aku tandai sebagai spoiler karena reaksi ku bisa saja membuat aku nggak sengaja ngasih spoiler

Berhari-hari aku mikirin salah aku apa ya kok nggak bisa menikmati bukunya seperti yang aku harapkan. Mau DNF tapi kok ya sayang karena sampe ikut lomba rebutan jatah PO sampai jam 12 malem..

Tapi ternyata mungkin jawaban dari kebingunganku adalah karena aku udah tumbuh dewasa alias udah nggak kebiasa baca buku percintaan khas Ilana Tan lagi. Padahal sayang banget karena karya beliau dari yang serial 4 musim sampai buku-buku setelahnya bisa aku 'lahap' sampai habis tanpa ada keluhan sama sekali.

Kalau boleh ngomong secara gamblang, buku ini membosankan. Terlalu bertele-tele di bagian tertentu yang bisa aja dihilangkan tanpa merubah plot sama sekali. Karakter-karakternya pun unlikeable. Rex dengan ke 'posesif'annya dan kecemburuannya (padahal pacar juga bukan), Ollie yang nurut-nurut aja sama Rex, sama keanehan Clara yang berharap Rex amnesia biar Rex bisa ngelupain perempuan yang dia tunggu. Kayak "HAH??" gitu lho.

Cerita di buku ini mulai kurasa menarik hampir di akhir cerita, pas Robert mulai dapet petunjuk ini-itu dan sebagainya. Twist nya cukup ngagetin dan berhak mendapat reaksi "????!!!!" beberapa detik, tapi ya sudah begitu saja. Sisanya hanya "oh" lagi "oh" lagi.

Oke sudah cukup sampai sini. Love and peace out !

Ohiya, tapi sekali lagi, review ini hanyalah cerminan atas apa yang aku rasakan terhadap buku ini. Sama sekali tidak ada niatan untuk membuat kalian yang tertarik baca untuk mundur dari niatan. Akhir kata, sampai jumpa !

...more
Yusda Annie
"Adakalanya orang² yg menghilang adl orang² yg tdk ingin ditemukan." _ #quote ๐Ÿ‹

#reviewTheStarAndI _ Sejujurnya aku tidak tahu mesti mereview bagaimana untuk novel ini.. krn begitu sesuai dg perkiraanku sejak blurbnya tayang.. ๐Ÿ˜ฌ

Lama menunggu karya terbaru Ilana Tan dan mohon maaf, aku ngerasa disuguhi cerita yg kesannya naskah telat (?) terbit.. ๐Ÿ˜ถ๐Ÿ˜ฌ
Dlm hati aku sungguh bertanya² mengapa The Star and I baru diterbitkan tahun ini?? Beneran, aku ngerasa novel ini vibesnya ± 5 tahunan yg lalu, persis

"Adakalanya orang² yg menghilang adl orang² yg tdk ingin ditemukan." _ #quote ๐Ÿ‹

#reviewTheStarAndI _ Sejujurnya aku tidak tahu mesti mereview bagaimana untuk novel ini.. krn begitu sesuai dg perkiraanku sejak blurbnya tayang.. ๐Ÿ˜ฌ

Lama menunggu karya terbaru Ilana Tan dan mohon maaf, aku ngerasa disuguhi cerita yg kesannya naskah telat (?) terbit.. ๐Ÿ˜ถ๐Ÿ˜ฌ
Dlm hati aku sungguh bertanya² mengapa The Star and I baru diterbitkan tahun ini?? Beneran, aku ngerasa novel ini vibesnya ± 5 tahunan yg lalu, persis setelah era 'Sunshine Becomes You' krn aku belum baca 'In a Blue Moon'..

Tidak ada hal baru dan sesuatu yg masa kini (?).. bahkan aku malah kurang suka dg writing style yg sekarang.. cenderung flat, slow, membosankan di beberapa bagian & karakter yg kurang mengesankan.. sampai berpikir.. serius ini ditulis oleh penulis yg menulis Winter in Tokyo?? ๐Ÿ˜ถ✌️

Oh, aku jg mengeluhkan pemakaian 2 frasa yg terlalu sering & dilakukan oleh hampir semua karakternya.. ๐ŸŒ Membuat karakter tdk memiliki khas kebiasaan.. 'memutar bola mata' & 'mengangkat alis'.
Satu lagi. Karakternya keseringan heng & tdk fokus dg lawan bicara saking sigapnya membalas 'apa?' saat diajak bicara.. ๐Ÿ’๐Ÿป‍♀️

Next. Bagiku tdk masalah memiliki tema & premis yg umum tp jika dikemas sedikit lbh greget, maka baguslah sebuah cerita. The Star and I.. ๐Ÿคท๐Ÿป‍♀️

Mengecewakanku? Tidak juga, untungnya. Krn ekspektasiku tdk tinggi.. ๐Ÿ˜ฌ✌️

Kapok baca karya Ilana Tan? Tidak, dong. Sebab Ilana Tan salah satu penulis kesukaanku yg bukunya tetap kutunggu.. yg kuharap lebih fresh & nendang.. ✌️๐Ÿ™Œ๐Ÿฅณ

Yak, sesuai blurb yg krg menjanjikan, menurutku, buku ini tentang Olivia yg ingin menemukan ibu kandungnya setelah sekian lama memimpikannya..
Selain itu.. Olivia juga kembali bertemu sosok cinta pertamanya yg pernah gagal setelah bertahun seolah menghilang..
Yaa.. hhh.. meski butuh 344 halaman setidaknya ada kejelasan juga.. fiuhh akhirnya..๐Ÿ˜…๐Ÿ’›

3⭐ rate #goodreads _ buku ini ttp ada manisnya & aku suka covernya ๐Ÿ˜
Dan tentunya ini pendapat pribadiku yg potensial berbeda dg pendapat kalian yak.. krn bisa jadi seleraku saja yg berubah.. ๐Ÿ˜

...more
Natha
Jan 13, 2021 rated it it was amazing
Akhirnya setelah sekian lama rak buku-ku hampa tanpa tambahan novel baru dari Ilana Tan (tenang saja, tetap ada tambahan buku dari penulis-penulis yang lain, ohoho), ada tambahan buku baru juga. *wink*

Seperti biasa, buku Ilana Tan selalu tidak bisa ditutup sebelum tamat, dan memang itulah yang aku lakukan saat membaca selama 4 jam dari jam 9 malam sampai jam 1 pagi, yeah, di hari kerja, aku pasti sudah gila.

Sekarang aku sakit kepala. Hahaha. Tapi aku puas dan bahagia. Sekarang aku tidak perlu l
Akhirnya setelah sekian lama rak buku-ku hampa tanpa tambahan novel baru dari Ilana Tan (tenang saja, tetap ada tambahan buku dari penulis-penulis yang lain, ohoho), ada tambahan buku baru juga. *wink*

Seperti biasa, buku Ilana Tan selalu tidak bisa ditutup sebelum tamat, dan memang itulah yang aku lakukan saat membaca selama 4 jam dari jam 9 malam sampai jam 1 pagi, yeah, di hari kerja, aku pasti sudah gila.

Sekarang aku sakit kepala. Hahaha. Tapi aku puas dan bahagia. Sekarang aku tidak perlu lagi penasaran dan menahan diri browsing di medsos karena khawatir tidak sengaja membaca spoiler. Maklum, agak anti dengan spoiler, jadi sebisa mungkin membatasi dengan semua yang berbau spoiler.

(view spoiler)[Aku tidak akan menuliskan sinopsisnya, sudah cukup lengkap di GR. Aku hanya akan menulis bahwa terkadang ada masa lalu dan orang-orang yang hilang, yang memang hilang karena tidak ingin ditemukan lagi. Aku sudah menduga bahwa ada rasa sakit yang tersembunyi di masa lalu Ollie, karena sebelumnya juga pernah membaca buku-buku dengan FL anak adopsi. Mereka selalu penasaran dengan keluarga kandung mereka. Buku-buku lain yang aku baca, biasanya FL tidak siap kalau keluarganya punya masa lalu yang menyulitkan hingga memutuskan membiarkan mereka diadopsi. Sementara Ollie di sini sudah siap hati kalau orangtuanya melepaskan dia karena berbagai alasan.

Namun, dia tidak menyangka bahwa alasan di balik dirinya diadopsi bahkan lebih menyakitkan daripada itu. Beruntung Rex ada di sisinya, meski mereka menyimpan masa lalu dengan miskom antara mereka, tetapi Rex selalu ada di sisi Ollie untuk gadis itu. Rex mungkin tidak pandai bicara, tetapi Ollie selalu mengerti maksud Rex hanya dengan tatapan matanya. Sungguh membuat Clara King (dan aku) iri!

Hubungan yang dibahas di dalam buku ini bukan hanya hubungan antara kekasih, pria dan wanita, meski hubungan itu ada. Setidaknya hubungan antara Rex dan Ollie sewajarnya tidak akan ada masalah seandainya mereka saling jujur, dan bukannya saling memberikan hint seakan lawan jenisnya mendadak bisa membaca pikiran begitu saja. Duh, Ollie dan Rex, kamu minta dijitak banget~!

Perjalanan hidup dan pencarian orangtua kandung Ollie di New York sedikit banyak membuahkan hasil, baik hasil yang diharapkan maupun tidak diharapkan. Setidaknya kini dia tidak penasaran lagi. Good for her.
(hide spoiler)]

Overall, aku suka banget dengan buku ini, sebagai momen kembalinya Ilana Tan dan pengawal tahun 2021. Tahun 2021 bisa jadi sama tidak mudahnya dengan 2020, tetapi kalau diawali dengan sesuatu yang manis, siapa tahu tahun ini juga kita bisa menemukan kemanisan seperti Rex di hidup kita~ Ohoho.

Sst, istilah dalam dunia teaternya, bikin kepingin pergi melihat teater lagi~ Semoga covid segera berlalu. *pray*

...more
Nisa Rahmah
Singkat cerita, aku mendapatkan buku ini dari seorang teman—oh bahagia sekali rasanya jadi bisa ikut merasakan hype-nya saat buku ini terbit. Bisa dibilang, The Star and I mengobati kerinduanku membaca buku Ilana Tan. Dan cara bercerita, serta konflik yang disuguhkan sungguh Ilana Tan sekali.

Buku ini menceritakan tentang Ollie yang berusaha mencari tahu ibu kandung yang telah meninggalkannya di panti asuhan. Mendapati bahwa pekerjaan mengharuskannya berada di New York, tempat di mana ia berada

Singkat cerita, aku mendapatkan buku ini dari seorang teman—oh bahagia sekali rasanya jadi bisa ikut merasakan hype-nya saat buku ini terbit. Bisa dibilang, The Star and I mengobati kerinduanku membaca buku Ilana Tan. Dan cara bercerita, serta konflik yang disuguhkan sungguh Ilana Tan sekali.

Buku ini menceritakan tentang Ollie yang berusaha mencari tahu ibu kandung yang telah meninggalkannya di panti asuhan. Mendapati bahwa pekerjaan mengharuskannya berada di New York, tempat di mana ia berada sebelum diadopsi dan pindah ke Skotlandia, ia memutuskan untuk menyelidiki masa lalunya. Ternyata, Rex Rankin, pria yang bertahun-tahun lalu pernah berkonflik dengannya, hadir menambah semarak kehidupannya di New York, dan turut andil dalam mencari tahu ibu kandungnya.

Buku ini menyajikan sebuah cerita yang hangat, dengan bumbu romansa yang mewarnai jalan kisahnya. Pengetahuan seputar dunia seni peran, serta setting New York yang cukup kental membawa pengalaman baru yang menyenangkan saat membacanya. Di luar daripada beberapa kekurangan soal plot dan jalan cerita, secara keseluruhan aku menikmati membaca buku ini.

...more
Nathania
May 13, 2021 rated it really liked it
This review has been hidden because it contains spoilers. To view it, click here. Hubungan Olivia & Rex yang renggang akibat kesalahpahaman selama 9 tahun. Keduanya dipertemukan kembali karena keinginan Oli untuk mencari orang tua kandungnya dan Rex yang membantunya.

Dari awal baca udah gak ekspetasi terlalu tinggi sih dengan buku ini, kisah2 cinta klasik pada umumnya dengan konflik org ketiga yg tdk memberatkan satu sama lain. Cukup baik sih untuk dibaca usia remaja 17 thn an.

Ilana Tan adalah seorang novelis Indonesia yang dikenal karena menulis 4 novel roman yang masing-masing novelnya disajikan dengan cerita yang latarnya berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan, yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan novel yang lainnya saling berkaitan.[1]
Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter
Ilana Tan adalah seorang novelis Indonesia yang dikenal karena menulis 4 novel roman yang masing-masing novelnya disajikan dengan cerita yang latarnya berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan, yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan novel yang lainnya saling berkaitan.[1]
Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter in Tokyo dan novel keempatnya berjudul Spring in London. Masing-masing novel diceritakan di kota-kota besar di dunia, yaitu Seoul (Korea Selatan), Paris (Perancis), Tokyo (Jepang), dan London (Inggris). Dan masing-masing novel diceritakan di musim yang berbeda; Summer (musim panas), Autumn (musim gugur), Winter (musim dingin), dan Spring (musim semi).
...more

Related Articles

Some people love books. Some people fall in love. And some people love books about falling in love. Every month our team sorts through...

Welcome back. Just a moment while we sign you in to your Goodreads account.

Login animation

Source: https://www.goodreads.com/book/show/56559064-the-star-and-i

Posted by: jacqueklann.blogspot.com